Share/Bookmark

Mode-mode pada Kamera (Pocket dan DSLR)

No comment yet



2012-06-14-mode-kameraUntitled1
  1. Mode A-DEP adalah mode Auto Depth Of Field. Dalam mode ini, kamera akan menentukan DOF yang maksimal, yakni dengan menyetel metering fokus menjadi spot metering, kemudian mengatur diafragma menjadi angka terkecil (angka tergantung lensa), shutter speed diatur oleh kamera. Namun kita masih bisa bereksperimen dengan mengubah ISO, white balance, picture style, serta flash. Penggunaan mode ini biasanya pada pemotretan yang ingin menonjolkan object, namun membutuhkan background yang minimalis (blur/bokeh).
  2. Mode Manual (M) adalah mode Full Manual. Semua pengaturan mulai shutter speed, diafragma, ISO, white balance, Picture style, flash semua bisa diatur oleh sang fotografer. Dalam mode ini keberadaan light metering sangat membantu untuk menemukan setelan yang tepat.proper-exposure-light-meter
  3. Mode Apperture Priority (Av) adalah mode semi manual, dimana kita dapat mengatur Bukaan lensa (diafragma), ISO, White balance, picture style, flash namun shutter speed diatur oleh kamera. Pada kasus ini sering digunakan untuk memotret yang membutuhkan kecepatan namun tidak kehilangan momen karena hasil yang blur atau Out of focus.
  4. Mode Shutter Priority (Tv) adalah mode semi manual, dimana kita dapat mengatur shutter speed , ISO, White balance, picture style, flash namun bukaan lensa (diafragma) diatur secara otomatis oleh kamera. Dalam kasus ini biasanya digunakan untuk memotret yang lebih membutuhkan kecepatan seperti memotret pergerakan cepat. Pada mode Av dan Tv yang perlu diperhatikan adalah nilai otomatis yang keluar saat kita menekan setengah shutter, apabila ditemukan nilai otomatis yang ditentukan kamera (diafragma untuk Tv, dan shutter speed untuk Av) berkedip, maka itu berarti kamera masih kekurangan cahaya (hasilnya gelap), maka perlu dilakukan pengaturan ulang (pengurangan/penambahan ISO, atau pengurangan/penambahan shutter atau diafragma) agar nilai otomatis yang keluar dari otak kamera dapat berhenti berkedip (menemukan settingan yang tepat)
  5. Mode Program (P) adalah mode manual semi auto, dimana kita dapat mengatur ISO, White balance, picture style, namun tanpa harus bingung mengatur shutter speed dan diafragma. Mode ini biasanya digunakan untuk memotret momen yang cepat namun kita masih menginginkan ISO yang terkontrol agar tidak terjadi image yang noise.
  6. Mode Auto (Kotak hijau) Tidak perlu penjelasan apapun, pada intinya kita percayakan pemilihan keseluruhan setting (shutter-aperture-ISO-White Balance & Flash jika ada) pada otak di kamera. Kamera akan berusaha menebak karakteristik seluruh obyek dalam frame serta kondisi cahayanya lalu menentukan semua besaran setting diatas. Mode ini efektif untuk pemula, tetapi hanya menghasilkan foto yang benar namun bukan luar biasa
  7. Mode Portrait (biasa dilambangkan dengan ikon dengan kepala wanita) Kamera akan memilih DOF yang sempit (angka aperture sekecil-kecilnya) sehingga obyek yang di foto akan terisolasi dari background, sehingga ruang fokus hanya akan berada pada subyek saja sementara background terlihat kabur.
  8. Mode Macro (biasa dilambangkan dengan ikon bunga) Mode ini diperlukan saat kita ingin mengambil foto benda-benda kecil dari jarak dekat (close-up). Dengan mode ini, kita bisa mendekatkan  ujung lensa sedekat-dekatnya (biasanya antara 2-8 cm dari obyek) sehingga benda sekecil apapun akan terlihat cukup besar dan detail. Dalam jarak sedekat ini, kita harus mengusahakan agar bidang obyek yang difoto sejajar dengan kamera, dan sebisa mungkin menggunakan tripod sehingga hasilnya tajam dan bidang fokusnya cukup.Akan saya pakai saat memotret bunga, serangga, kupu-kupu, atau uang koin. atau, memotret makanan sehingga memenuhi seluruh frame
  9. Mode Sport (biasa dilambangkan dengan ikon orang berlari) Mode ini dirancang untuk membekukan gerakan. Di mode ini, kamera akan memperkecil shutter speed sekecil mungkin sehingga ketika membidik subyek bergerak  foto yang dihasilkan akan tetap tajam. Flash akan dimatikan dan hanya bekerja saat cahaya cukup. Akan saya gunakan ketika:-    Saya memotret anak saya yang sedang menggiring bola, memotret sebuah mobil yang sedang melaju
  10. Mode landscape (biasa dilambangkan dengan ikon gunung) Mode ini adalah kebalikan dari mode portrait. Kamera akan menggunakan angka aperture sebesar mungkin, sehingga bidang fokus foto (Depth of Field – DOF) bisa seluas mungkin. Dengan begitu  keseluruhan bagian foto dalam frame akan tajam. Sesuai namanya, mode ini didesain dipakai saat kita memotret pemandangan alam, namun juga bisa digunakan saat memotret orang namun kita ingin background tetap terlihat tajam. Saya gunakan mode landscape saat memotret pemandangan kota Batu dari pegunungan, Memotret 10 orang yang berpose bersama
  11. Mode Night (dilambangkan dengan ikon bintang atau bulan) Mode ini didesain untuk bekerja dalam kondisi cahaya yang minim, baik saat malam maupun kita berada dalam ruangan yang remang.  Kamera akan menaikkan ISO supaya dalam kondisi remang-pun sensor masih mampu menangkap cahaya dengan baik, mode ini juga berusaha membuat shutter speed yang lebih lama sehingga gambar tidak terlalu kabur dan biasanya secara otomotis flash bawaan kamera akan ikut menyala. Saya memakai night mode saat:-    Mengambil foto dalam sebuah pesta malam, memotret jalanan dimalam hari
  12. Mode Beach / Snow Menyeimbangkan eksposur supaya putih-nya salju atau pasir pantai tidak kehilangan detailnya dan juga tidak terlalu pucat dengan menaikkan eksposur. White balance diset di sinar matahari.
  13. Mode FireworksTanpa flash, shutter speed diset lumayan lama untuk merekam pergerakan percikan kembang api dengan baik. Mode ini sebaiknya diimbangi dengan memakai alat bantu untuk menstabilkan kamera supaya tidak goyang, misal tripod.

Posting Komentar

Support by › | Google Chrome | Mozilla Firefox | Opera | CometBird

Copyright © 2013 Photography | Powered by Onedra | Template by Blogger