Beberapa faktor yang mempengaruhi bagaimana bokeh terbentuk adalah:
Jumlah dan bentuk blade aperture pada lensa.
Untuk menentukan besar kecilnya aperture pada lensa; umumnya lensa menggunakan mekanisme yang terbentuk dari beberapa keping metal atau plastik (blade). Beberapa blade dalam lensa ini yang membuka dan menutup membentuk lubang aperture pada lensa.
Swirly bokeh dengan lensa Cosmicar 75mm
Mekanisme blade pada aperture lensa Lensa dengan jumlah blade yang cukup banyak akan membentuk bokeh yang mendekati bentuk circular (lingkaran). Sedangkan lensa dengan jumlah blade yang tidak terlalu banyak (contoh 6 blade) akan membentuk bokeh yang cenderung berbentuk polygonal.
Tergantung dari kualitas material yang digunakan untuk membuat lensa dan proses fabrikasinya, setiap lensa memiliki karakteristik spherical abberation yang berbeda-beda. Spherical abberation adalah efek optikal yang terjadi pada saat cahaya mengenai atau masuk ke dalam lensa. Karena karakteristik dari material pembentuk lensa yang unik maka tiap lensa akan menghasilkan pantulan sinar cahaya yang berbeda di bagian pinggir maupun di bagian tengah dari lensa tersebut.
Masih dikarenakan karakteristik spherical abberation pada lensa ini, beberapa lensa menghasilkan bentuk bokeh yang berbeda di depan area fokus dengan bentuk bokeh yang berada di belakang area fokus pada foto yang sama. Beberapa tidak menghendaki efek bokeh seperti ini namun ada juga yang lebih prefer dengan efek bokeh seperti ini karena semakin dekat ke area fokus bentuk bokeh umumnya semakin gelap sehingga menghasilkan bokeh yang lebih smooth dan menyatu (blend in). Nikon contohnya membuat lensa yang memungkinkan penggunanya untuk mengatur spherical abberation dari lensa tersebut yaitu Nikon 105mm f/2 DC (DC = defocus control).
Karakteristik comatic abberation pada lensa.
Efek coma adalalah efek optik yang terjadi biasanya dikarenakan ketidaksempurnaan pada lensa tersebut. Apabila berada diluar fokus, bagian-bagian optikal yang berada di dalam lensa tidak dengan tepat merefleksikan cahaya yang masuk pada titik yang tepat. Akibatnya pada area out-of-focus ini image cenderung terdistorsi. Hal inilah yang kemudian menghasilkan bentuk swirly bokeh, yaitu area bokeh yang terdistorsi berbentuk melingkar. Bentuk bokeh seperti ini biasanya sering ditemukan pada lensa-lensa lama.
Contoh paling baik adalah lensa mirror atau catadioptric lens. Karena mekanisme mirror lens mengharuskan adanya elemen mirror di bagian depan lensa yang apabila dilihat tepat berada di tengah jalur masuk cahaya melewati bukaan aperture; maka bentuk bokeh menjadi berbentuk seperti kue donat. Hal ini dikarenakan adanya elemen mirror berbentuk lingkaran pada lensa tersebut yang berada di depan lensa.
Posting Komentar