LEVITASI
ADALAH : teknik fotografi yang membuat sesuatu atau seseorang tampak
seolah-olah melayang tanpa menggunakan alat bantu. Inspirasi ini datang
dari seorang Natsumi Hayashi, yang memajang foto-foto levitasinya dalam
blognya yowayowacamera.com. Dengan model yang sedang melakukan aktifitas
sehari-hari, namun dalam posisi seakan – akan melayang.
nah udah tau kan eh mau liat contoh gambarnya y oke deh saya kasii baek hati lagi :
nah keren-keren kan
oke sekarang saya akan kasih tutorial levitasi tapi sebelum itu kalian
harus tau dulu levitasi itu ada dua versi. levitasi photography &
levitasi editing .
levitasi photography : gambar yang
diambil murni hasil dari gear kamera kita tanpa ada olahan digital.(
model murni melompat untuk mendapatkan hasil levitasi )
levitasi
editing : gambar yang di ambil telah diolah didalam software olah data
(photoshop) / ( model menggunakan alat bantu untuk menghasilkan gambar
melayang
nah sekarang kita akan bahas dua-duanya :
LEVITASI TANPA EDITING :
Fotografi levitasi berbeda dengan Jump Shoot. Levitasi harus
memperlihatkan model yang seakan-akan melayang alami tanpa terlalu
banyak ekspresi wajah.
Foto Levitasi tanpa editing dapat
dilakukan dengan kamera professional (DSLR) maupun kamera biasa (kamera
ponsel, kamera pocket).
Foto levitasi dengan kamera DSLR dapat
memanfaatkan Burst Mode ( Continuous Shooting). Dengan sekali menekan
tombol shutter, langsung menghasilkan beberapa jepretan sekaligus. Foto-
foto hasil jepretan dengan Burst Mode dari kamera DSLR dapat dipilih
mana yang pas mendapatkan momen ‘melayang’.
Foto levitasi dapat
dapat dilakukan dengan kamera non-professional, namun lebih tricky
karena mengandalkan ketepatan menekan tombol rana saat model melompat.
Pastikan cahaya cukup, agar bayangan terbentuk sehingga efek model sedang melayang lebih terlihat.
Gunakan shutter speed tinggi untuk menangkap model yang melayang
dengan lebih focus (freeze motion). Cahaya yang cukup sangat berperan
untuk mendapatkan shutter speed yang tinggi.
Gunakan low angle, agar model terlihat lebih tinggi melayang.
Terbukti bukan, kalau kamera yang mahal atau canggih belum tentu
menghasilkan foto yang bagus juga. Tapi, ide yang kreatif membuat
semuanya menjadi menarik dan apik. Selamat mencoba…: )
Sumber : yowayowacamera.com dan berbagai sumber
TIPS UNTUK MODEL :
Bagi model yang ingin mengambil pose menuju ke suatu arah, biasanya
menekuk kedua kakinya ke belakang (sekitar 45 derajat) sesaat setelah
melompat(air time) hal ini biasanya dilakukan guna membuat kesan si
model sedang berjalan. Nah, bagi model yang sedang berlevitasi di
tempat, biasanya berpose dengan kaki lurus ke bawah.
Gunakanlah berbagai aksesoris, guna memperkuat tema yang ingin diangkat, seperti payung, buku, sapu atau pun vacum cleaner.
Fotografi levitasi berbeda dengan jump shot yang hanya sekedar
memperlihatkan model yang melompat. Levitasi harus memperlihatkan model
yang seakan melayang alami dengan ekspresi tanpa beban. Berekspresilah
sewajarnya sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Lebih bagus
jika model tidak melihat ke kamera (kesan candid).
Gunakan peniti,
pin, sabuk, double tape atau alat penjepit baju lain supaya baju tak
tampak menggembung atau tersingkap saat model melompat, untuk
mendapatkan kesan levitasi yang sempurna.
Juga, bisa
menggunakan hair spray/gel agar saat melompat, rambut tidak terlihat
berantakan. Bisa juga rambut diikat, memakai bando, atau topi. Foto
levitasi yang sempurna harus memperlihatkan rambut yang tetap rapi.
Stay safe! Jangan memaksakan diri melompat jika sudah lelah dan cari lokasi yang aman buat melompat.
TIPS UNTUK FOTOGRAFER :
Foto levitasi tanpa editing dapat dilakukan dengan kamera profesional (DSLR) maupun kamera saku (camera pocket).
Foto levitasi dengan kamera DSLR, bisa memanfaatkan Burst Mode
(Continuous Shooting). Dengan sekali menekan tombol shutter, langsung
menghasilkan beberapa jepretan sekaligus. Foto-foto hasil jepretan
dengan Burst Mode dari kamera DSLR dapat dipilih mana yang paling pas
mendapatkan momen 'melayang'.
Pastikan cahaya (matahari) cukup, agar bayangan terbentuk sehingga efek model sedang melayang lebih terlihat.
Gunakan low angle, agar model terlihat tinggi melayang.
Gunakan shutter speed tinggi untuk menangkap model yang melayang dengan
lebih fokus (frozen moment). Cahaya yang cukup sangat berperan untuk
mendapatkan shutter speed tinggi. Shutter speed di atas 1/500 lebih
baik.
Untuk kamera saku (pocket camera) bisa memanfaatkan Sport
Mode untuk mendapatkan shutter speed tinggi. Sementara, untuk kamera
ponsel karena tidak ada setting untuk shutter speed, sebaiknya melakukan
foto levitasi outdoor dan memanfaatkan cahaya matahari langsung agar
mendapatkan high shutter speed. (Sbh)
LEVITASI DENGAN EDITING
Fotografi levitasi dengan editing (Photoshop Trick), dilakukan dengan alat bantu berupa meja, kursi, sling dan lain-lain.
Model berpose melayang dengan alat bantu, kemudian alat bantu tersebut
dihilangkan dengan software seperti Photoshop, Gimp dll. Photoshop
Trick dipakai jika model ingin berpose melayang yang mustahil dilakukan
dengan melompat. Atau jika melompat terlalu berbahaya karena memakai
kostum yang rawan membuat model terjatuh.
Cara Membuat Foto Levitasi dengan Photoshop Trick
Foto yang diperlukan:
Foto background dengan menggunakan Tripod.
Foto background plus model yang berpose melayang di atas alat
bantu. Komposisi foto harus sama dengan foto pertama. Gunakan Tripod
agar komposisi foto terjaga.
Setelan kamera pada foto background dan foto yang ada model harus sama. Gunakan fitur manual.
Langkah-langkah di Photoshop:
Taruh foto yang ga ada model di atas layer background/ layer yang
ada modelnya. Caranya: pilih foto yang ada ga model > drag & drop
layer yang ga ada modelnya ke layer yang ada modelnya
Pilih ERASE tool
Hapus bagian-bagian yang tidak diperlukan/yang menutupi model
Jika cahaya antara background dengan foto yang ada model berbeda,
adjust lagi menggunakan Curves (Image > Adjustments > Curves)
![Membuat foto levitasi tanpa editing/ Foto: Istimewa](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sdHBz1uSPHzh0EJBRMKbtqHtZk9oa_rDg95Poyc8zonDnaQF4Vv4yC1q9Ih8fcpXt7gOtHIh0zWi_RQMu5HAFPrMVU8mAoiLoJ-ZsZ-yB7q3xycb73Kg3UALNjS7cDJ80rhSI_SCf9tDmB-F6RY1B0J-neeCv8mX_naXFEgOJPqsYBjPaX6MHdD0SdZZ4RADoIsQ=s0-d)
![Memotret levitasi, seperti melayang/ Foto: Istimewa](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_uCn2JriOmK0BHVhLcJwSzedQ-4mZfJI0sg5JxpKvv_D2RmkoVNUbFtpvysUc6ukkNao5tIlvzXWHS85_YoBd8-bwLBQC6MrKZKFEakwAF1vUMzbK37KFmgPzwiudQSJin8BlLFsLZx4OZDyAJnI9-x69euQ6uVVih18VzU4o_94Nxpm78ohVkNqUqQdq8rhHsYRuycAA=s0-d)
![Hasil foto terlihat unik dan mengagumkan/ Foto: Istimewa](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sdJxxbRsC5O5Oa88hEquBFlL4FMvxTmfk_Me-uKMM9PGhwlAc-aKQ2P4gUuVq0WrlwacA-bnu442WKyVa3T1ApzTgSTkGoQGHhXx19G_gPomseiM9mHlKBDXQJ1jdkfCcub6JtNGi6QPgLQZWd-FwioYNU9M8d_SdK4OkoZOQ1ccZ2VXnpm-F8BBV2uttjus17AQ43mEJm8kjGzdkx0TG8EQ=s0-d)
Fotografi dengan gaya levitasi
(melayang) belakangan kerap digandrungi oleh penikmat fotografi. Hasil
gambarnya yang unik serta tidak biasa, menjadi alasan mengapa fotografi
gaya levitasi begitu diminati...
Bagi
Anda yang belum mengetahui apa itu fotografi levitasi, penjelasan
singkatnya seperti ini, fotografi levitasi adalah sebuah trik dimana si
fotografer dapat mengabadikan objek gambar dimana si objek atau model
terlihat melayang tanpa alat bantu apapun.
Pada dasarnya, foto levitasi bisa dihasilkan melalui dua cara, yakni
melalui olah digital atau secara manual (tanpa editing). Nah, bagi Anda
yang ingin mencoba fotografi levitasi, berikut adalah beberapa tips
untuk memotret foto levitasi secara manual.
Tips untuk model
Bagi
model yang ingin mengambil pose menuju ke suatu arah, biasanya menekuk
kedua kakinya ke belakang (sekitar 45 derajat) sesaat setelah melompat(air time)
hal ini biasanya dilakukan guna membuat kesan si model sedang berjalan.
Nah, bagi model yang sedang berlevitasi di tempat, biasanya berpose
dengan kaki lurus ke bawah.
Gunakanlah berbagai aksesoris, guna memperkuat tema yang ingin diangkat, seperti payung, buku, sapu atau pun vacum cleaner.
Fotografi levitasi berbeda dengan jump shot yang hanya sekedar
memperlihatkan model yang melompat. Levitasi harus memperlihatkan model
yang seakan melayang alami dengan ekspresi tanpa beban. Berekspresilah
sewajarnya sesuai dengan kegiatan yang sedang dilakukan. Lebih bagus
jika model tidak melihat ke kamera (kesan candid).
Gunakan peniti, pin, sabuk, double tape atau alat penjepit
baju lain supaya baju tak tampak menggembung atau tersingkap saat model
melompat, untuk mendapatkan kesan levitasi yang sempurna.
Juga, bisa menggunakan hair spray/gel agar saat melompat,
rambut tidak terlihat berantakan. Bisa juga rambut diikat, memakai
bando, atau topi. Foto levitasi yang sempurna harus memperlihatkan
rambut yang tetap rapi.
Stay safe! Jangan memaksakan diri melompat jika sudah lelah dan cari lokasi yang aman buat melompat.
Tips untuk fotografer
Foto levitasi tanpa
editing dapat dilakukan dengan kamera profesional (DSLR) maupun kamera saku (
camera pocket).
Foto levitasi dengan kamera DSLR, bisa memanfaatkan
Burst Mode (
Continuous Shooting). Dengan sekali menekan tombol
shutter, langsung menghasilkan beberapa jepretan sekaligus. Foto-foto hasil jepretan dengan
Burst Mode dari kamera DSLR dapat dipilih mana yang paling pas mendapatkan momen 'melayang'.
Pastikan cahaya (matahari) cukup, agar bayangan terbentuk sehingga efek model sedang melayang lebih terlihat.
Gunakan
low angle, agar model terlihat tinggi melayang.
Gunakan
shutter speed tinggi untuk menangkap model yang melayang dengan lebih fokus (
frozen moment). Cahaya yang cukup sangat berperan untuk mendapatkan
shutter speed tinggi.
Shutter speed di atas 1/500 lebih baik.
Untuk kamera saku
(pocket camera) bisa memanfaatkan
Sport Mode untuk mendapatkan
shutter speed tinggi. Sementara, untuk kamera ponsel karena tidak ada setting untuk
shutter speed, sebaiknya melakukan foto levitasi
outdoor dan memanfaatkan cahaya matahari langsung agar mendapatkan
high shutter speed. (Sbh)
1 comment
alus pisan ah
Posting Komentar